Chairman dan CEO PepsiCo Indra Nooyi |
Oktober lalu sederet nama wanita berpenghasilan tertinggi dilansir sebuah majalah kenamaan dunia, Fortune. Di antara mereka ada yang mendapat posisi teratas wanita paling berpengaruh dalam bisnis.
Sudah menjadi kelaziman bagi majalah Fortune dalam mengeluarkan laporan khusus mengenai peringkat 50 wanita paling berkuasa dalam bisnis (50 Most Powerful Women in Business) di Amerika Serikat setiap tahun.
Pemeringkatan ini dilakukan berdasarkan kemampuan mereka dalam memimpin perusahaan. Ini merupakan kegiatan tahunan yang diadakan majalah terkemuka dalam keuangan tersebut.
Nama Chairman dan CEO PepsiCo Indra Nooyi menduduki urutan teratas. Setidaknya, sudah lima tahun ini Nooyi selalu mendapatkan urutan teratas dalam daftar wanita paling berpengaruh di dunia bisnis versi majalah Fortune.
Penempatan Nooyi di posisi puncak wanita paling berpengaruh dalam bisnis karena wanita berusia 54 tahun ini mampu membuat PepsiCo memproyeksikan pendapatannya hingga USD60 miliar.
Kini dia harus mewujudkan janjinya untuk efisiensi biaya operasional tahunan perusahaan dengan penghematan sebesar USD400 juta per tahun.Para pemegang saham tampak meyakininya. Sementara kinerja pasar saham meningkat 12 persen sejak September 2009.
Untuk semua prestasinya itu, tahun lalu Nooyi berhasil meraup pendapatan USD14 juta. Nooyi memang dikenal sebagai tokoh panutan banyak wanita yang telah merasakan sukses. Dia dikenal sebagai sosok yang memiliki wawasan luas di sektor bisnis.
Dia bahkan seringkali menjadi pembicara dalam acara World Economic Forum dan seminar-seminar bisnis kelas dunia. Nooyi menjabat sebagai CEO PepsiCo sejak empat tahun lalu di mana dia sukses sebagai suksesor CEO sebelumnya, Steven Reinemund.
Sejak bergabung dengan Pepsi pada 1994, beberapa kisah sukses dia hadirkan untuk perusahaan tersebut di antaranya ketika dia melakukan strategi bisnis yang sangat efektif dan menguntungkan perusahaan seperti yang diperlihatkan saat merancang akuisisi Tropicana pada 1998 dan strategi merger terhadap Quaker Oats Company, termasuk pembelian Gatorade.
Menurut Fortune, berdasarkan hasil survei yang dilakukan dalam setahun terakhir, dia memperoleh kompensasi USD14.917.701 juta dengan rata-rata gaji sebesar USD1,3 juta (Rp11,7 miliar) dan bonus USD2,6 juta (Rp 23,4 miliar). “Wanita Besi” di kancah bisnis lain yang tak kalah hebatnya ialah Irene Rosenfeld yang menjabat Chairman dan CEO Kraft Foods.
Perjuangan Rosenfeld dalam pertarungan di antara produsen permen untuk mengakuisisi Cadbury dikabarkan menuai kontroversi di antara pemegang saham. Pemegang saham terbesar Warren Buffet Berkshire Hathaway bahkan dikabarkan mengalami kekecewaan.
Namun, para analis menilai pembelian sebesar USD19 miliar berbuah manis dan menjadi salah satu proses akuisisi tersukses di dunia bisnis sehingga mendorong pertumbuhan pendapatan Kraft mencapai USD48 miliar dan memberikan peluang untuk ekspansi ke pasar baru yang besar seperti di India.
Wanita berumur 57 tahun ini terbilang memiliki karier yang cukup panjang.Sebelum masuk ke dalam jajaran direksi pada 2006, dia sempat menjadi salah satu direksi di PepsiCo dan mengepalai pimpinan produksi Frito-Lay. Selama dua tahun dia memegang jabatan tersebut hingga akhirnya pindah ke Kraft Foods dan berhasil memenangkan seleksi untuk menjadi CEO Kraft Foods pada Juni 2006.
Bisa dibilang, jabatan tersebut merupakan hasil kesuksesan sepanjang kariernya selama 25 tahun di industri makanan. Dalam setahun terakhir, jumlah penghasilan yang dia terima USD26 juta (Rp234 miliar).
Nama Patricia Woertz, Chairman, Presiden, dan CEO Archer Daniels Midland, menduduki tempat ketiga. Perempuan kelahiran Pennsylvania pada 1953 dan merupakan lulusan Penn State University ini membangun kariernya di perusahaan utama yang besar.
Namun, kini 240 pabrik utama sudah dibangun yang fokus pada produk agrikultur dan kimia. Archer Daniels Midland telah dinobatkan sebagai perusahaan pengolah jagung terbesar, namun kini Woertz fokus pada sumber bahan bakar alternatif.
Para pemegang saham jelas menyukai langkah ini dan kinerja saham meningkat 13 persen dalam 12 bulan terakhir. Di posisi selanjutnya di tempati Angela Braly, Chairman, Presiden, dan CEO WellPoint.
Wellpoint menjadi simbol kebijakan yang salah dalam jaminan kesehatan ketika Braly sudah menjalankan kebijakannya sebelum Kongres Februari 2010 ini. Dia mempertahankan proposal kenaikan tarif 39 persen di California, yang akhirnya keputusan dianulir kembali.
Reformasi kesehatan menimbulkan tantangan besar bagi Wellpoint, namun perusahaan ini masih menjadi penjamin lebih banyak jumlah penduduk Amerika Serikat (AS) ketimbang perusahaan lain sehingga masih memberikan keuntungan besar bagi perusahaan.
Kemudian, nama Andrea Jung, Chairman dan CEO Avon Products, berada di posisi lima wanita paling berpengaruh dalam bisnis. Pada Desember 2009, Jung masuk menjadi salah satu dalam jajaran direksi Apple, sebuah peran prestisius yang langka dan diberikan kepada perempuan. Jung juga masuk dalam jajaran direksi General Electric.
Namun, Avon memiliki nasib kurang menguntungkan, pendapatan dan penghasilannya menurun tahun lalu, di mana ketika banyak perusahaan sudah mulai pulih dari terpaan dampak krisis.
Nah, perempuan yang satu ini sudah sangat dikenal publik lewat acara televisi. Kehadirannya selalu ditunggu pemirsa di seluruh dunia lewat acara yang menggunakan namanya itu. Ya, siapa lagi kalau bukan Oprah Winfrey, yang kini menjabat Chairman Harpo dan OWN.
Majalah Fortune menempatkan Oprah di posisi keenam. Setelah 25 tahun lamanya Oprah menjadi host talkshow televisi paling populer, dia kemudian mengakhirnya dengan meluncurkan OWN (The Oprah Winfrey Network) pada 1 Januari 2010. Perusahaannya Harpo juga berhasil membuat beberapa brand terkenal seperti Dr Phil, Dr Oz, dan Nate Berkus seorang master desain.
Di posisi ketujuh ditempati Ellen Kullman, Chairman dan CEO DuPont. Namanya masuk dalam daftar wanita berpengaruh karena dia berhasil menyelamatkan perusahaan raksasa bidang kimia ini dua tahun lalu ketika resesi melanda dunia.
Hal itu dibuktikan dengan banyaknya permintaan untuk produk Teflon dan cat. Sebagaimana wilayah pertumbuhan yang berubah, dia kemudian memperkenalkan bisnis, sebuah langkah maju yang dibayar dengan pemulihan ekonomi. Penjualan meningkat secara lintas bisnis, setelah DuPont sempat mengurangi karyawannya.Tetapi, kini perusahaan tersebut kembali merekrut karyawan.
Nama Ginni Rometty, Senior Vice Presiden, Group Executive, Sales, Marketing and Strategy IBM, menempati posisi kedelapan wanita paling berpengaruh dalam bisnis. Sebagai seorang yang me-mimpin penjualan secara global, Rometty sangat diperhitungkan mampu mendatangkan pendapatan, keuntungan, dan kepuasan klien IBM yang memiliki pasar global 170 negara.
Dalam peranannya, Rometty bertanggung jawab atas hasil pendapatan yang diperoleh IBM yang mencapai USD95 miliar pada 2009. Dia juga bertanggung jawab atas strategi global IBM dalam melakukan penjualan. Dengan segala strateginya, perempuan ini merupakan kandidat kuat untuk menggantikan CEO Sam Palmisano. Ursula Burns, Chairman dan CEO Xerox, berada di urutan kesembilan.
Burns bergabung dengan Xerox sejak 1980, dan pada Juli 2009 dia terpilih sebagai CEO. Kemudian baru pada Mei 2010 dia memiliki peranan sebagai Chairman Xerox, selain juga masuk dalam jajaran anggota direksi Amerixan Express.
Berkat prestasi, kini Xerox menjadi perusahaan manajemen dokumen dan proses bisnis terbesar di dunia dengan pendapatan mencapai USD22 miliar. (abdul malik/islahuddin)(Koran SI/Koran SI/ade)
No comments:
Post a Comment