Cerita Asmara Politisi yang Heboh di Tahun 2011

Menjadi seorang politisi hampir mirip seperti selebriti. Berbagai sisi kehidupan mereka selalu menarik dan menjadi perhatian publik. Tak jarang, kisah asmara dan skandal yang menyertainya juga kerap disorot. Siapa saja politisi yang membuat heboh di tahun 2011 dengan kisah asmaranya?

Berdasarkan catatan detikcom, setidaknya ada tiga nama politisi terkenal yang terkuak dengan skandal asmara. Mereka adalah politisi PPP Suharso Monoarfa, Politisi Demokrat Ruhut Sitompul dan Angelina Sondakh.

Berikut kisahnya:

1. Suharso Monoarfa

Politisi PPP yang juga pernah menjabat sebagai menteri perumahan rakyat ini jarang terdengar di telinga publik. Namun, pada awal Oktober 2011 tiba-tiba kabar menghebohkan terjadi kala sang istri, Carolina Kaluku, mendatangi PN Agama Jakarta Selatan. Tujuan Carolina tak lain untuk menggugat cerai Suharso. Rumor beredar ada orang ketiga dalam rumah tangga mereka.

Gara-gara gugatan cerai ini, Suharso sampai harus mengundurkan diri jabatannya sebagai menteri. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memastikan pengunduran diri Suharso seiring dengan reshuffle kabinet bagi menteri lain.

Sementara kabar orang ketiga dalam rumah tangga pengusaha properti ini pun semakin santer. Dan benar saja, saat prosesi serah terima jabatan dari Suharso ke Djan Faridz selaku menteri perumahan rakyat yang baru, terlihat seorang wanita muda bernama Nurhayati. Suharso juga tak segan memperkenalkan wanita berjilbab cantik itu ke publik.

"Oh, iya, jadi tahu kan. Memang istrinya saya," katanya kepada wartawan.

2. Ruhut Sitompul

Politisi Demokrat Ruhut Sitompul selama ini dikenal karena komentar-komentar politiknya yang nyeleneh dan membuat heboh. Tak ada yang tahu soal kehidupan rumah tangganya sampai suatu waktu di bulan September, seorang wanita bernama Anna Rudhiantiana Legawati mendatangi Mabes Polri. Anna mengadukan anggota Komisi III DPR itu karena diduga menggunaka dokumen palsu saat menikahi istri keduanya Diana Leovita (30).

Anna berang karena Ruhut mengaku masih perjaka saat menikahi Diana. Padahal Anna dan Ruhut menikah pada tahun 1998 di Australia. Dikonfirmasi soal kabar ini, Ruhut selalu membantah pernah menikahi Anna.

Ruhut yang pernah bermain di sejumlah sinetron Tanah Air itu dilaporkan melangar pasal 263 KUHP tentang Pemalsuan Dokumen, Pasal 279 KUHP tentang Menghilangkan Status Perkawinan, pasal 284 KUHP tentang perzinahan dan pasal 45 PP 9 Tahun 1975 tentang Perkawinan.

Kasus ini masih diproses di Mabes Polri dan Badan Kehormatan DPR.

3. Angelina Sondakh

Kisah asmara politisi yang menghebohkan lainnya tentu saja Angelina Sondakh. Politisi Demokrat di DPR ini diketahui menjalin hubungan asmara dengan penyidik KPK bernama Kompol Raden Brotoseno. Mengapa heboh? Karena Angie--sapaan akrab Angelina-- saat ini tengah menjadi saksi kasus dugaan suap wisma atlet di KPK. Dia sudah beberapa kali diperiksa KPK.

Pimpinan KPK Busyro Muqoddas yang mengkonfirmasi kebenaran berita ini pertama kali di awal bulan Desember 2011. Saat itu Busyro langsung menegaskan bahwa kisah cinta mereka menjadi perhatian pimpinan KPK. Pemeriksaan pun dilakukan kepada Broto untuk mencari kemungkinan adanya 'conflict of interest' terkait penanganan kasus dan hubungan cinta mereka. Hasilnya, tidak ditemukan pelanggaran kode etik yang dilakukan Broto.

Meski begitu, Broto tetap mengundurkan diri dari KPK dan kembali ke Mabes Polri. Kini, dia ditempatkan di bagian SDM Mabes Polri, jauh dari urusan penyidikan korupsi.

Dikonfirmasi berkali-kali soal kabar ini, istri mendiang Adjie Massaid itu tak pernah membantah maupun membenarkan. Hingga pada 27 Desember 2011, Angie terlihat bepergian dengan Broto ke Wonosobo dalam sebuah acara amal. Foto mesra keduanya pun beredar.

Dengan demikian, isu kedekatan Angie dengan adik Adjie, Tjandra Mudji Condrodiningrat, pun terbantahkan. Padahal sempat santer kabar dan sempat beritanya muncul di infotainment kalau keduanya menjalin hubungan asmara.


http://www.detiknews.com/read/2011/12/31/233400/1803983/10/skandal-asmara-politisi-yang-heboh-di-tahun-2011