Friday, January 7, 2011

LPI Era Baru Industri Sepak Bola Indonesia

Arifin PanigoroLPI bergulir perdana di Solo antara Persema dengan Solo FC dengan menyebar 19.500 tiket masuk Stadion Manahan. Chairman LPI Arifin Panigoro mengatakan, LPI merupakan era baru industri sepak bola Indonesia. LPI adalah liga reformasi yang memandirikan klub-klub menuju industri sepak bola di Indonesia.
LPI mendorong sepak bola sebagai lahan bisnis yang menguntungkan sehingga menarik perusahaan perusahaan besar untuk terlibat di dalamnya. Selain itu, Arifin juga yakin selain kemajuan industri, LPI dapat meningkatkan prestasi sepak bola Indonesia. Seperti, diketahui sudah dua puluh tahun ini sepak bola Indonesia tanpa prestasi yang membanggakan.
Menurut dia, prestasi tertinggi yang diperoleh antara lain medali emas SEA Game 1991 Manila, Filipina. Setelah itu, hanya mendapatkan kegagalan demi kegagalan termasuk turnamen AFF Cup 2010.
Hal tersebut, kata dia, faktor utamanya penurunan prestasi penyebabnya di antaranya, buruknya kompetisi sepak bola di Tanah Air yang kehilangan kredibilitas, tak adanya pembinaan usia muda yang berjenjang dan berkelanjutan.
Bahkan, lanjut dia, banyak club yang dibiayai dengan membebankan melalui APBD. “Sepak bola profesional tidak boleh dengan menggunakan uang rakyat atau APBD,” katanya.
Ia menjelaskan, lahirnya LPI ini bentuk pelaksanaan hasil Konggres Sepak bola Nasional (KSN) yang berlangsung di malang, Jawa Timur pada Maret 2010. Hasilnya sudah diterima oelh seluruh stakeholders sepak bola nasional bertujuan membantu perbaikan prestasi persebakbolaan Indonesia.
Selain itu, LPi akan menggunakan wasit asing dari berbagai negara berkualitas FIFA, pemain ketrampilan tinggi, dan pelatih ternama. Hal itu, untuk meningkatkan kualitas kompetisi. Kompetisi sepak bola LPI yang akan digelar mulai di Solo, Sabtu (8/1) akan diikuti sebanyak 19 klub dari berbagai daerah di Indonesia. (republika.co.id)

No comments:

Post a Comment